Description
**Bioteknologi dalam Produksi dan Rekayasa Benih Unggul**
Bab 1: Pendahuluan Bioteknologi dan Benih Unggul
1.1 Definisi dan Ruang Lingkup Bioteknologi
1.2 Konsep Benih Unggul dan Kriteria Mutunya
1.3 Peran Bioteknologi dalam Inovasi Pertanian
1.4 Sejarah Perkembangan Bioteknologi dalam Benih
1.5 Tantangan dan Prospek Masa Depan
Bab 2: Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman
2.1 Struktur dan Fungsi Gen
2.2 Pewarisan Sifat dan Hukum Mendel
2.3 Variabilitas Genetik dan Seleksi
2.4 Teknik Pemuliaan Konvensional
2.5 Integrasi Genetika Klasik dan Molekuler
Bab 3: Kultur Jaringan dalam Produksi Benih
3.1 Prinsip Dasar Kultur Jaringan
3.2 Teknik Regenerasi Tanaman secara In Vitro
3.3 Aplikasi Kultur Jaringan dalam Perbanyakan Benih
3.4 Eliminasi Patogen dan Produksi Benih Sehat
3.5 Mikropropagasi dan Kloning Genetik
Bab 4: Teknologi DNA Rekombinan
4.1 Konsep dan Mekanisme DNA Rekombinan
4.2 Enzim Restriksi dan Ligan DNA
4.3 Vektor dan Sistem Ekspresi Gen
4.4 Transfer Gen ke Sel Tanaman
4.5 Aplikasi dalam Perbaikan Genetik Benih
Bab 5: Marker Molekuler untuk Seleksi Benih
5.1 Jenis-jenis Marker Molekuler (RAPD, SSR, SNP)
5.2 Teknik PCR dan Deteksi Marker
5.3 Marker Assisted Selection (MAS)
5.4 Pemanfaatan Marker dalam Program Pemuliaan
5.5 Keuntungan Penggunaan Marker Molekuler
Bab 6: Teknologi CRISPR dan Gen Editing
6.1 Prinsip Dasar CRISPR-Cas9
6.2 Perbandingan dengan Teknologi Editing Gen Lain
6.3 Aplikasi CRISPR dalam Pengembangan Benih Unggul
Bab 7: Produksi Benih Transgenik
7.1 Konsep Tanaman Transgenik
7.2 Teknik Transformasi Genetik (Agrobacterium & Biolistik)
7.3 Karakteristik dan Seleksi Tanaman Transgenik
7.4 Keamanan Hayati dan Uji Lapangan
7.5 Contoh Aplikasi Transgenik pada Tanaman Komersial
Bab 8: Bioteknologi dalam Ketahanan terhadap Cekaman
8.1 Cekaman Abiotik: Kekeringan, Salinitas, dan Suhu
8.2 Cekaman Biotik: Hama dan Patogen
8.3 Pendekatan Molekuler untuk Toleransi Cekaman
8.4 Gen Fungsional dan Regulasi Ekspresinya
8.5 Studi Kasus Tanaman Toleran Cekaman
Bab 9: Produksi Benih Hibrida secara Bioteknologi
9.1 Dasar Genetik Benih Hibrida
9.2 Sistem Steril Jantan dan Restorasi Kesuburan
9.3 Pemanfaatan Marker untuk Identifikasi Parental Line
9.4 Bioteknologi dalam Sinkronisasi Pembungaan
9.5 Efisiensi Produksi dan Keunggulan Benih Hibrida
Bab 10: Bioteknologi untuk Peningkatan Nilai Gizi Benih
10.1 Malnutrisi dan Peran Biofortifikasi
10.2 Teknik Penguatan Kandungan Gizi (vitamin, mineral, protein)
10.3 Peningkatan Senyawa Bioaktif dan Antioksidan
10.4 Contoh Kasus: Golden Rice, Biofortified Maize
10.5 Potensi dan Tantangan Biofortifikasi melalui Bioteknologi
Bab 11: Manajemen Produksi Benih di Industri Bioteknologi
11.1 Tahapan Produksi Benih Berbasis Bioteknologi
11.2 Good Manufacturing Practices (GMP)
11.3 Standarisasi dan Kendali Mutu
Bab 12: Dampak Bioteknologi terhadap Keberlanjutan
12.1 Efisiensi Sumber Daya dalam Produksi Benih
12.2 Reduksi Penggunaan Pestisida dan Input Sintetik
12.3 Konservasi Keanekaragaman Genetik
12.4 Aspek Sosial, Ekonomi, dan Etika
12.5 Strategi Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Bioteknologi